Tips Agar Anak Konsentrasi Belajar

Jumat, 24 Desember 2010

Prestasi belajar anak menurun? Jangan keburu marah pada anak dulu. Banyak faktor yang menyebabkan prestasi menurun, baik eksternal maupun internal. Eksternal biasanya adalah gangguan belajar akibat godaan sering bermain. Atau, faktor internal seperti kekurangan zat besi yang mengakibatkan konsentrasi menurun bisa juga menjadi penyebabnya.

Menurunnya konsentrasi belajar anak memang harus diwaspadai orangtua. Apalagi, jika memang hal tersebut akibat si kecil kurang zat besi. Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 1995, di Indonesia ada sekitar 40% anak usia 0-5 tahun kekurangan zat besi. Kondisi tersebut menyebabkan anemia atau kurang darah yang bisa mengakibatkan konsentrasi belajar anak menurun. Bahkan, bila itu terus dibiarkan, perkembangan otaknya bisa terganggu. Karena itu, sangat dianjurkan untuk menjaga asupan zat besi pada anak. Bisa dengan memberi banyak makanan yang mengandung zat besi seperti daging, ayam, ikan, hingga sayuran berwarna hijau seperti bayam. Atau bila diperlukan, berikan juga suplemen yang kaya akan zat besi dan vitamin penunjang lain.

Kemudian, bila asupan gizi sudah terpenuhi, untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak, banyak hal yang bisa dilakukan. Berikut beberapa hal yang disarikan dari buku 23 Success and Achievement karya Robert J. Lumsden dan tulisan dari Brunilda Nazario, MD, ahli kesehatan dari the American College of Physicians.

* Jangan lupakan sarapan. Menurut Brunilda Nazario, banyak penelitian menyebut bahwa sarapan—terutama dalam porsi sedang dan dengan menu sehat—akan menjadi “bahan bakar” dalam sehari untuk konsentrasi yang tinggi.

* Cukupilah istirahat si kecil dalam semalam. Istirahat yang cukup akan memberikan ruang istirahat yang pas bagi otak agar kembali segar dalam beraktivitas di hari berikutnya.

* Jauhkan suasana yang membosankan. Karena itu, memberikan hiasan pada dinding kamar atau mengajak anak belajar sambil menggunakan metode permainan akan bisa membantunya menyerap pelajaran dengan cepat.

* Batasi waktu belajar. Terapkan waktu yang berimbang antara belajar dan bermain. Jangan sampai, anak menjadi terpaksa belajar. Tapi, berdiskusilah dengan anak, berapa lama waktu yang dia butuhkan untuk belajar dan latihlah dia untuk berdisiplin dengan waktu yang disepakati.

* Jauhkan hal yang mengalihkan perhatian, namun tak ada hubungannya dengan pelajaran. Misalnya, siaran televisi yang hanya berisikan film kartun bisa mengganggu minatnya belajar. Namun, ada kalanya, siaran televisi justru menunjang belajarnya, dampingilah anak untuk menyerap pelajaran di televisi tersebut.

sumber : inspirasisehat.com

0 komentar:

  © Design Blogger templates Ourblogtemplates by Mandiri Ploes 2010

Kembali ke Atas